Oleh : Elyas
SMK Negeri 1 Yogyakarta (Skaoneta)
Berkualitas, berkarakter, berakhlak dan berbudaya
Membiasakan membaca sepekan sekali dilaksanakan di SMK Negeri 1 Yogyakarta setiap Hari Selasa. Di bawah bimbingan bapak ibu guru yang mengajar jam pertama para siswa membuka buku non pelajaran untuk memperluas wawasannya. mereka sibuk dengan bacaannya masing-masing dan merangkumnya dalam catatan kecilnya.
Ya… budaya membaca kita masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju. Oleh karena itu butuh pembiasaan yang secara terus-menerus sehingga membaca menjadi suatu kebutuhan. Insya Allah kalau kita sudah rajin membaca maka target berikutnya adalah mengabadikan hasil dari bacaan yang kita peroleh dengan membuat tulisan.
Biasanya kalau orang sudah rajin membaca saluran yang paling tepat untuk mengkreasikan hasil bacaanya tersebut adalah dengan tulisan. Sebagaimana dikatakan oleh Ali r.a. “ikatlah ilmu dengan menulis”.
Jadi ilmu yang didapat dari hasil membaca tersebut supaya tidak hilang begitu saja maka sebaiknya dituangkan dalam bentuk tulisan. Kumpulan tulisan yang telah dihasilkan dijadikan satu menjadi buku. Buku-buku tersebut kita ajukan isbnnya ke Perpusnas Jakarta maka jadilah literasi digital yang terekam jejaknya.
Jejak digital itu di abad ini sangat dibutuhkan. Jejak digital ini sebagai wujud eksistensi diri dan mengenalkan diri kepada dunia luar. Saya pun berharap semoga anak-anakku semuanya kelak akan punya minimal satu anak satu buku. Begitu juga dengan guru dan karyawan minimal mempunyai satu guru dan karyawan satu buku. Insya Allah kalau itu sudah terwujud maka “Gerbuseribu” Gerakan buat 1000 buku bukan sekedar “omdo” omong doang, tetapi menjadi kenyataan.
Saatnya SMK Negeri 1 Yogyakarta bisa menjadi lebih hebat. Hebat gurunya, karyawannya, siswanya dan literatnya.
Salam menemu baling menulis dengan mulut membaca dengan telinga. Indahnya berbagi tulisan tanpa batas itu terasa lebih bermakna.