SMK Negeri 1 Yogyakarta (Skaoneta)
Berkualitas, berkarakter, berakhlak dan berbudaya
Alhamdulillah setelah semalam kota Yogyakarta diguyur hujan suasana di pagi hari ini sangat sejuk dan nyaman. Seperti biasa jumlah berkah di SMK Negeri 1 Yogyakarta di pagi hari di awali dengan senam dan jalan sehat bersama. Senam dan jalan sehat ini dimulai pukul 07.00 s.d. 08.00 WIB. Senam dan jalan sehat bersama ini sudah menjadi budaya rutin di SMK Negeri 1 Yogyakarta.
Sebagian jalan sehat mengitari Malioboro dan sebagian senam di aula SMK Negeri 1 Yogyakarta. Semua guru karyawan dan siswa bergembira menikmati olah raga pagi. Olahraga merupakan kebutuhan bersama. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Harapannya seluruh warga SMK Negeri 1 Yogyakarta selalu dalam keadaan sehat walafiat. Sehat secara jasmani maupun secara rohani. Keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani sebagai prasyarat mutlak untuk hidup lebih sehat.
Disamping senam dan jalan sehat bersama setiap hari Jum’at bahasa komunikasi yang dipakai antar warga sekolah menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa merupakan bahasa warisan leluhur nenek moyang kita yang memiliki nilai adiluhung. Oleh karena itu kita sebagai penerus untuk melestarikan agar tidak punah. Oleh karena itu seluruh siswa guru dan karyawan sangat dianjurkan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa.
Memang tidak mudah tapi butuh keseriusan untuk menerapkan ini. Memang belum sempurna tetapi kesempurnaan justru terletak pada ketidak sempurnaan. Dengan belajar secara terus menerus praktek praktis komunikasi bahasa Jawa diharapkan semua guru karyawan dan siswa mampu menggunakan bahasa Jawa secara baik dan benar. Soalnya stratifikasi struktur bahasa Jawa lebih rumit dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Insha Allah kalau kita lakukan secara terus-menerus maka budaya menggunakan bahasa Jawa akan tetap lestari sepanjang masa.
Saatnya SMK Negeri 1 Yogyakarta bisa menjadi lebih hebat. Hebat gurunya karyawannya siswanya dan komunikasi dengan bahasa Jawanya.
Salam menemu baling menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga.
Indahnya berbagi tulisan tanpa batas hidup terasa lebih bermakna.