Wagiman adalah sebuah nama yang tidak asing lagi bagi yang berasal dari Jawa. Tetapi ketika W diganti dengan K, jadilah Kagiman. Kagiman bukan sembarang nama, akan tetapi merupakan singkatan dari Kepala Gila Taman.
Itulah guys candaan dari Ibu Luh Komang, pengawas pembina SMK Negeri 1 Yogyakarta saat bersama saya secara spontan menanggapi perkembangan SMK Negeri 1 Yogyakarta. Beliau sangat respek dan suka terhadap perkembangan “tamanisasi” yang ada di sekolah binaannya. Beliau selalu support untuk kemajuan SMK Negeri 1 Yogyakarta.
Ya Kagiman.. boleh deh istilah ini di populerkan agar semua sekolah yang di DIY mempunyai taman yang super bagus untuk menambah keindahan dan kenyamanan di lingkungan sekolahnya masing-masing. Perlu banyak Kagiman – Kagiman sehingga semua warga sekolah jadi gila taman semua jadilah Gerwagiman, Gerakan Warga Gila Taman.
Sentuhan taman yang sederhana di SMK Negeri 1 Yogyakarta tidak lepas dari sumbangan dari semua warga sekolah, mulai dari Gerbatari, gerakan membawa tanaman sendiri sampai dengan Gerkusap, gerakan kurangi sampah plastik.
Gerbatari ini ada cerita sendiri. Jadi siapapun yang menggunakan jasa sekolah ini mereka diminta untuk memberi kenang-kenangan berupa tanaman beserta potnya yang paling bagus. Begitu juga guru, karyawan serta siswa tidak lepas dari gerakan ini. jadi kalau ada mahasiswa PKL di sini ketika selesai dipastikan akan memberi kenang-kenangan berupa tanaman dan potnya. Begitu juga ketika ada mahasiswa yang kebetulan melakukan penelitian di sini tidak lepas juga untuk memberi kenang-kenangan berupa tanaman dan potnya.
Begitulah guys lama-lama tanaman menjadi banyak berkat Gerbatari. Boleh deh di coba ..di sekolah masing-masing untuk diterapkan.
Salam menemu baling menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga.
Indahnya berbagi tulisan tanpa batas hidup terasa lebih bermakna.
