Heksawati
Karyawan SMK Negeri 1 Yogyakarta
Heksawati adalah perempuan mungil yang terlahir di Yogyakarta pada hari Minggu, 2 Juni 1985. Dilahirkan oleh keluarga biasa/sederhana di sebuah perkampungan gerli. Dimana kehidupan di daerah sekitar adalah dengan ekonomi menengah kebawah. Dia seorang gadis munggil yang mempunyai 5 kakak kandung. Sejak kecil dia tinggal bersama Budenya yang ia panggil sebagai Ibu, sedangakn Ibu kandung dia panggil dengan sebutan Simak. Dia dibesarkan didalam perkampungan yang padat penduduk, mengenyam pendidikan di TK ABA Kuncen 1, melanjutkan ke SD Muhammadiyah Wirobrajan 1 lulus 1998 dan naik ke Jenjang selanjutnya di MTs Negeri Yogyakarta 1 di jalan Magelang Km 4,5 selatan TVRI lulus tahun 2001 dan melanjutkan ke SMK Negeri 1 Yogyakarta Jurusan Akuntansi lulus tahun 2004.
Di SMK Negeri 1 Yogyakarta berangkat dan pulang dengan berjalan kaki, karena rumahnya cukup dekat dengan sekolah. Ketika bersekolah ada Guru menawarkan berwirausaha, karena Simak dirumah sebagai Wirausaha (Jualan Makanan) maka ketika sekolahpun dia bergambung di kelas Kewirausahaan untuk mejual dagangan dari rumah. Banyak teman yang membawa berbagai macam makanan untuk dijual di Kantin Kewirausahaan dimana yang berjaga adalah siswa SMK sebagai Praktik Mata Pelajaran Kewirausahaan.
Dari situlah awal mula karir dijalaninya. Lulus dari SMK langsung ditawarkan untuk menjaga di Toko Koperasi Sekolah, meskipun gaji tidak seberapa tapi cukuplah untuk uang jajan dan membatu orang tua ketika pulang dari bekerja. Mulai 2004 bekerja di koperasi, di tahun 2005 ada tawaran Dana SchoolGrand untuk melanjutkan keperguruan tinggi (D1 MRIT) dimana D1 itu dilaksanakan sehabis pulang kerja dan bertempat di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta sampai sore dan berlangsung selama 3 bulan berturut-turut dengan tugas-tugas online.
Setelah lulus D1 tidak lagi linier di posisi tempat kerja/koperasi sehingga mulai 2006 dirotasi menjadi Teknisi Komputer di SMK Negeri 1 Yogyakarta. Dari tahun 2006 ada tawaran beasiswa untuk melanjutkan kuliah D3 Teknik Komputer Jaringan di PPPG Kesenian yang biayanya langsung dari Direktorat Jenderal Jakarta. Nasib berpihak kepadanya sehingga untuk tes lolos menjadi Mahasiswa D3 dan sejak 2006 pekerjaan fokus di Lab Komputer. Selama menjadi mahasiswa D3 hanya bekerja 2 minggu dan 2 minggu full kuliah karena program dari pusat memang seperti itu, sehingga dari sekolah tidak ada gaji/tidak menerima gaji akan tetapi menerima uang transport di setiap bulannya.
Setelah selesai kuliah tahun 2009 ada rotasi dan ditempatkan di TU bagian Kesiswaan, disamping Teknisi Komputer ada pekerjaan Pokok/utama dibagian Kesiswaan. Banyak membantu proses KBM baik dari sisi Kurikulum maupun dari sisi Kesiswaan. Singkat cerita di tahun 2010 ada Pemberkasan Naban dimana posisi Pegawai Tidak tetap (PTT) akan meningkat menjadi Pegawai Naban dengan Ikatan Dinas langsung dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Lolos Naban sampai dengan tahun 2013 dan akhirnya di Tahun 2014 nasib baik berpihak padanya sehingga bisa menjadi CPNS lolos seleksi dari Naban menjadi K2 (CPNS) dari beribu-ribu orang yang pada saat itu sedang mangadu nasib. Takdir dan nasib tidak ada yang tahu, karena semua sudah digariskan dan kita jemput takdir kita dengan usaha yang maksimal. Tahun 2014 akhirnya menjadi CPNS ditempat yang sama yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta dengan posisi jabatan yang berbeda. Posisi jabatan langsung diperbantukan di keuangan menjadi Pengurus Gaji. Pada Tahun 2016 sudah berubah menjadi PNS dan jabatan menjadi Pengelola Keuangan/bendahara Sekolah. Tahun 2018 ada tawaran untuk kuliah S1 Jurusan Akuntansi beasiswa dari BKD DIY dan Alhamdulillah nasib baik masih berpihak kepadanya sehingga untuk melanjutkan pendidikan lolos dan masuk di UPN Veteran Yogyakarta Fakultas Ekonomi Bisnis Jurusan Akuntansi Tahun Pelajaranh 2018/2019 sampai dengan saat ini. Jabatanpun tetap menjadi Pengadministrasi Keuangan di SMK Negeri 1 Yogyakarta.
“Karena saya senang berjualan dari tahun 2009 saya sudah bergabung dengan PT. Indovima Sentosa Mandiri Tupperware dan sepulang kerja selalu menyempatkan diri untuk datang ke kantor mengikuti serangkaian acara. Lumayan lah ada penghasilan tambahan untuk uang jajan anak. Saya menekuni di Tupperware sampai tahun 2013 karena 2013 saya melahirkan anak ke 2 dan sudah susah mengatur waktu bekerja dengan bisnis sampingan, akan tetapi bisnis tersebut tetap jalan tidak seintensif sebelumnya dan berpindah via online, saya tidak harus ke kantor Indovima cukup order dan jualan via online saja, sampai sekarang masing sering berjualan online baik Tupperware, Perabotan Rumah ataupun makanan produksi Rumnahtangga (Brambang Goreng dan Kacang Bawang) Made in Ibu Mertua” begitu disampaikan pada wawancara disela-sela kesibukannya.
Dalam hidup semua tidak mudah, butuh perjuangan untuk menjadi lebih baik. Pasrah boleh-boleh saja tapi jangan lupa selalu berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik, karena usaha maksimal dan hasil yang didapat juga maksimal. Diposisi apapun dan bagaimanapun jujur dan patang menyerah/sregep serta ramah itu yang paling utama. Orang akan senang dengan kita apabila kita bisa berhargai orang lain, jadi dimanapun kita berada hargailah orang lain supaya kita dihargai oleh orang lain.