Oleh : Ika andini
Jam 06.15 saya menutup pintu kos saya dan menguncinya. Kemudian saya berjalan menuju parkiran untuk mengeluarkan motor. Ternyata ban depan motor saya sedikit kempes makanya terasa berat ketika dikeluarkan. Kemudian saya starter motor saya dan mulai berkendara menuju jalan raya. Saya berniat menambah angin ketika nanti menemukan SPBU karena saya biasa menggunakan nitrogen.
Saya berkendara dengan pelan dan hati-hati karena dengan ban yg sedikit kempes akan berbahaya jika berkendara dengan kecepatan tinggi. Ketika sampai diujung jalan taman siswa saya belok kekiri menuju SPBU, sekalian saya menyempatkan mengisi bahan bakar karna kebetulan jarumnya sudah berada di E.
Sambil mengisi BBM saya mengamati bagian nitrogen tetapi saya tidak melihat adanya petugas yg menjaga stand Nitrogen. Kemudian saya menanyakan kepada petugas SPBU apakah tempat pengisian nitrogen belum buka. Ternyata memang belum buka jika masih pagi.
Terpaksa saya mengendarai motor saya pelan pelan sampai ditempat tujuan karena saya tidak menemukan SPBU lagi.
Sampai si sekolah saya parkir kendaraan saya dengan rapi dan segera menuju ruangan kelas XI AKKL 1. Di gerbang dalam 2 teman saya sudah menyambut bersama dengan guru-guru yang lain yg bertugas sapa pagi kali ini. Saya memberikan salam dan segera menuju kelas.
Oh iya ruangan kelas ini kami gunakan sebagai ruang PPL karena ruangan bimbingan dn konseling tidak cukup menampung kami berenam. Ketika saya masuk ke kelas ada catatan yang ditinggalkan oleh ibu guru yg isinya memberitahukan bahwa ruangan tersebut dipinjam untuk digunakan sebagai kelas online.
Tak berapa lama kemudian salah satu teman saya datang dan saya menyuruhnya membaca pesan tersebut dari pada sya harus menjelaskan lagi. Kemudian kami sepakat untuk pindah kekelas sebelah membawakan tas 2 teman kami.
Jam 07.00 tepat bell sekolah berbunyi dan diputarkan lagu indonesia raya, kami berdiri dan mengikuti menyanyikan lagu indonesia raya.
Tidak berapa lama kami dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Ini pertama kalinya kami bertemu dengan bapak kepala sekolah. Karena dari hari pertama kami tiba di sekolah yang kami temui adalah bu niken karena bapak kepala sekolah sedang melaksanakan tugas lain.
Dipertemuan pertama ini banyak yang kami pelajari dari bapak kepala sekolah, beliau mengajarkan ilmu menulisnya yang bisa membawanya sampai ke tanah sumba hingga negri cina. Ilmu menulis yang beliau ajarkan ini adalah ilmu menulis yang tanpa perlu menulisnya. Kita hanya perlu berbicara pada telpon pintar. Telpon pintarlah yang nanti akan menuliskannya untuk kita.
Dari penjelasan beliau menulis terasa begitu mudah. Beliau meminta kami belajar untuk mulai menulis dan mengirimkan hasil tulisan kepada beliau. Dari sinilah saya mulai berfikir apa yang akan saya tuliskan, rasanya berat ketika memulai menulis banyak pertanyaan pertanyaan muncul apakah tulisan ini layak untuk ditulis, layak untuk dibaca dan lain sebagainya hingga akhirnya saya beranikan menulis tulisan ini, semoga ini menjadi langkah awal bagi saya untuk belajar menulis.